MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
DALAM
PEMBELAJARAN SOSIOLOGI
Nama :
Reni Nursaeni
Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Sosiologi
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
A.
Definisi
Pembelajaran Kontekstual
Abdul
Majid (2013) strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses
pendidikan yang holistic dan tujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut terhadap
konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural)
sehingga memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara pleksibel dapat
diterapkan (ditrasfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan lainnya.
B. Komponen Pembelajaran Kontekstual
di Kelas
Asep Jihad & Abdul
Haris (2013) dalam Penerapan pembelajaran kontekstual terdapat tujuh komponen
utama yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh. Komponen yang dimaksud
adalah:
·
Kontruktivisme (Constructivisme)
Kontruktivisme
merupakan landasan filosofis yang mendasari model konstektual. Strategi
memperoleh lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa
memperoleh dan mengingat pengetahuannya.
·
Menemukan (Inquiry)
Ketika
kita menemukan sesuatu yang kita cari, daya inget kita akan lebih melekat
dibandingkan dengan orang lain yang menemukannya.
·
Bertanya (Questioning)
Bertanya
dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.
·
Masyarakat Belajar (Learning Community)
Adanya
kultur akademik yang tinggi dimana semua sivitas dapat bekerjasama.
·
Pemodelan (Modeling)
Pemodelan
adalah pemberian contoh-contoh belajar, tindak atau perilaku guru yang
ditampilkan oleh guru selain itu juga pemodelan dilakukan oleh siswa.
·
Refleksi (Reflection)
Refleksi
adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang
apa yang sudah dilakukan pada masa lalu.
·
Penilaian Sebenarnya (Autentic
Assessment)
Berperan dalam
memberikan gambaran keberhasilan siswa secara keseluruhan
C. Peran
Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar.
Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas
belajar. Menutut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar siswa , yaitu tipe
visual (melihat), auditorial (mendengar) dan kinestis (cara bergerak). Oleh
sebab itu hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian bagi seorang guru.
SUMBER:
Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sitologi
Adin. (2013). Makalah Belajar Pembelajaran Model. (online) dapat diakses pada
RANCANGAN PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF
A. Perencana
Pembelajaran
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas : XI
Program Studi :
Ilmu Sosial
Standar Kompetensi :Memahami
dasar-dasar statifikasi sosial
Kompetensi
Dasar : 1.1 siswa memahami dan
mengkaitkan materi statifikasi sosial
yang diperoleh di kelas dengan kehidupan nyata siswa yang ada di masyarakat.
Indikator :
ü
Siswa
menyebutkan pengalaman yang di alami serta melihat dasar-dasar yang menyebabkan
orang terstatifikasi di kehidupan sehari-hari.
I.
Tujuan Pembelajaran :
ü Siswa
dapat mengkaitkan materi statifikasi sosial yang diperoleh di sekolah dengan
kehidupan nyata di masyarakat melalui pengalamannya.
ü Siswa
dapat termotivasi untuk keluar dari statifikasi yang paling bawah.
ü Siswa
diharapkan peka dan kritis terhadap masalah-masalah sosial terutama dalam
statifikasi sosial.
II.
Materi
Ajar (Materi Pokok) :
Stratifikasi Sosial
ü Dasar
Penyebab terjadinya Statifikasi Sosial
III.
Metode
Pembelajaran :
ü Pembelajaran Kontekstual (CTL)
IV. Media
ü Laptop dan infokus
ü Film /video
ü Menghadirkan tokoh (Modeling)
ü Buku paket Sosiologi kelas XI
ü Artikel
B. Langkah-Langkah Pembelajaran.
1. Guru memberi tahu siswa bahan ajar yang akan di
laksanankan dalam proses pembelajaran serta tujuan mempelajari materi ini.
2. Guru bertanya kepada siswa apa saja pengalaman yang
dialami dan terlihat dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi
statifikasi sosial.
3. Siswa menyebutkan konsep-konsep statifikasi sesuai dengan
pengalaman yang dilihatnya di masyarakat.
4. Guru memperlihatkan sebuah video kehidupan nyata yang
berkaitan dengan materi stratifikasi.
5. Siswa dan guru bersama-sama memahami dan mengkaji isi
dari video.
6. Guru menghadirkan tokoh yang sukses atau teman sekelasnya
yang termasuk ke dalam dasar-dasar pembentukan statifikasi seperti kekayaan,
kekuasaan, keturunan dan pendidikan.
7. Jika yang dihadirkan seorang tokoh maka kisahkan terlebih
dahulu riwayat tokoh dan temukan cara-cara tokoh mendapat kesuksesan sehingga
siswa termotivasi oleh tokoh tersebut.
8. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada tokoh terkait
dengan belajar statifikasi.
9. Guru membetuk siswa ke dalam beberapa kelompok.
10. Setiap orang dalam kelompok memperhatikan gejala-gejala
statifikasi di rumah masing-masing. Kemudian dilaporkan kepada ketua kelompok
dan menyusunnya bersama-sama. Dan hubungkan dengan materi yang ada di buku
serta mencari beberapa artikel terkait masalah-masalah dalam statifikasi sosial
yang terjadi di masyarakat.
11. Kemudian kelompok mendemontrasikan di depan kelas hasil
dari pengamatannya.
12. Siswa kelompok lain wajib memberikan satu pertanyaan
kepada kelompok penyaji.
13. Diahkhir guru meluruskan dan memberi arahan atas jawaban
yang tepat.
14. Guru dan siswa mengambil kesimpulan bersama untuk
penguatan.
15. Siswa dan guru sama-sama melakukan refleksi.
C. Penerapan
Pembelajaran Kontekstual
1. Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata sehingga bermakna.
2. Experiencing: belajar adalah kegiatan “mengalami“,
peserta didik memproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya
melakukan eksplorasi yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal yang
baru dari apa yang dipelajari.
3. Applying, belajar menekankan pada proses mendemontrasikan
pengetahuan.
4. Cooperating: belajar merupakan proses kolaboratif dan
kooperatif melalui belajar berkelompok.
5. Transfering: belajar menekankan terwujudnya kemampuan
memanfaatkan pengetahuan.
What is the Difference Between a Baccarat Card And a Baccarat
BalasHapusFor kadangpintar many players who are unfamiliar with the 제왕 카지노 term Baccarat, a bettor often sees it as a convenient and easy way of wagering. 바카라 사이트 You can't win anything if you